Peraturan Presiden Tentang Jonggol dsk

Silakan klik  yang diatas  dan baca Isi lengkapnya;

Jonggol Akan Dihubungkan Dengan Jalan Tol

Pembangunan jalan poros tengah timur atau jalan poros Jonggol yang digagas Pemerintah Kabupaten Bogor akan menghubungkan kawasan Jonggol dan sekitarnya dengan kawasan Bumi Serpong Damai, Kota Tangerang Selatan, kata Bupati Bogor Rachmat Yasin di  Cibinong, Jawa Barat, Kamis (7/10).

Rachmat Yasin, Bupati Bogor

Dalam perbincangan dengan ANTARA, Rachmat Yasin mengemukakan, pembangunan jalan poros Jonggol diharapkan dapat menyatukan tata ruang pembangunan regional Bogor dengan wilayah-wilayah di sekitarnya, termasuk dengan Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten.

Pembangunan jalan poros Jonggol diharapkan akan menghubungkan kawasan Jonggol, kawasan Sentul City dengan Kota Mandiri Bumi Serpong Damai, Tangerang Selatan, papar Rachmat Yasin.

“Jalan poros Jonggol akan menjadikan kawasan sekitar Jonggol tidak hanya terhubung secara langsung dengan Jakarta, Bekasi maupun Cianjur, namun juga dengan Tangerang,” ujarnya.

Dalam peta rencana pembangunan jalan poros Jonggol yang dilansir Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bogor 2010 digambarkan, jalan poros Jonggol akan terhubung secara langsung dengan kawasan BSD.

Pintu utama jalan menuju kawasan Jonggol akan dibangun di sekitar pintu keluar Sirkuit Internasional Sentul di Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor.  Jalan tersebut akan membentang ke arah timur dengan lebar 30 meter hingga Kota Bunga Cianjur serta kawasan Deltamas, Cikarang, Bekasi. 

Selain itu, dalam peta rekayasa pembangunan jalan tersebut juga digambarkan, poros Jonggol akan terhubung secara langsung dengan kawasan BSD.

Poros Jonggol akan dihubungkan dengan kawasan BSD melalui Jalan Kandangroda, Jalan Bogor-Jakarta, Jalan Tegar Beriman, Jalan Cibinong -Parung, Jalan Bogor-Parung dan Jalan Parung Serpong. 

Dari kelima jalan tersebut, empat di antaranya telah lama dibangun dan menjadi sarana pengguna jalan sehari-hari, sedangkan satu lagi yaitu Jalan Cibinong-Parung kini tengah dalam tahap pembangunan.

Jalan Cibinong-Parung rencananya akan dibangun empat jalur yang akan menghubungkan Jalan Tegar Beriman Pemkab Bogor dengan Kecamatan Bojonggede, Kecamatan Tajurhalang, Kecamatan Kemang serta Kecamatan Parung.

Pembangunan Jalan Cibinong-Parung telah dimulai tahun lalu. Saat ini pihak pengembang sedang mengerjakan pembangunan jembatan Sungai Ciliwung, karena sarana yang telah terbangun hanya untuk dua jalur jalan.

Dengan pembangunan jembatan baru, diharapkan dapat menambah dua jalur jalan lagi untuk melengkapi perencanaan pembangunan empat jalur.  “Penyatuan pembangunan Jalan Poros Jonggol dengan tata ruang di Bogor, Jakarta, Tangerang dan sekitarnya, diharapkan dapat melancarkan arus transportasi serta menumbuhkan geliat investasi untuk penguatan pembangunan ekonomi kawasan,” demikian Bupati Bogor Rachmat Yasin.

TIM KECIL DARI ISTANA SUDAH DIBENTUK

Tim kecil untuk mematangkan rencana perpindahan ibukota pemerintahan telah dibentuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Tim itu sekarang sedang mempelajari dan mengkaji pilihan mana yang terbaik.

Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, kepada tim kecil itu semua jawaban atas pertanyaan ibukota pemerintahan nanti seperti apa akan dibahas. Tim kecil juga disebut lebih mengetahui tentang apa saja dan bagaimana rencana ibukota pemerintahan itu.

Hatta yang dikonfirmasi masih merahasiakan tentang tim kecil itu. Bahkan dari kementerian mana saja anggota tim kecil tersebut dibentuk, Hatta tidak menjawabnya. “Tim kecil sudah dibentuk, sudah ada,” kata Hatta di kantor Menko Perekonomian, Jakarta, Selasa 14 September 2010.

Hatta mengatakan, tim kecil tersebut yang nantinya mengajukan atau merekomendasikan apakah ibukota pemerintahan yang baru itu diatur dengan keputusan presiden (Keppres) atau undang-undang (UU). “Ini kan persoalan 10 tahun, jadi tidak serta-merta ada hasil,” katanya.

Jonggol merupakan wilayah yang aman, bebas banjir, asri.

Jonggol jaraknya, dari ; ibukota Kabupaten Bogor,  50 kilometer. Dari  Jakarta,  60 kilometer, dan dari  Bandung, 156 kilometer.

Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dinilai cukup strategis menjadi pusat pemerintahan Negara Indonesia. Camat Jonggol, Asep Aer Sukmaji, menyatakan, Jonggol yang terbentang di sebelah timur Kabupaten Bogor ini memiliki topografi alam berupa dataran dan pebukitan.

Kecamatan Jonggol memiliki luas 12.686,74 hektare. Di sebelah utara dan timur perbatasan dengan Kabupaten Bekasi. Sebelah selatan dan barat, berbatasan dengan kecamatan lain di Kabupaten Bogor.

Ke pusat Kabupaten Bogor, jaraknya hanya 50 kilometer. Dengan Jakarta, terbentang jarak 60 kilometer, sementara dengan Ibukota Provinsi Jawa Barat, Bandung, hanya berjarak 156 kilometer.

“Jadi, keberadaan Kecamatan Jonggol berada di tengah-tengah sehingga sangat strategis kalau dijadikan pusat pemerintahan atau ibu kota,” kata Asep kepada VIVAnews ditemui di ruang kerjanya, Rabu 22 September 2010.

Lebih lanjut ia mengatakan, wacana Kecamatan Jonggol bakal menjadi ibu kota tersebut, sudah muncul di masa Presiden Soeharto. ”Tahun 1989 lalu, waktu menjabat Presiden, Soeharto mempunyai rencana ingin menjadikan Jonggol menjadi ibu kota.”

Akibatnya, para investor asing dan dalam negeri berdatangan ke Kecamatan Jonggol untuk membeli tanah milik warga. Lantaran Soeharto lengser dari jabatannya dan datang krisis moneter, wacana itu menguap. Beberapa bulan belakangan ini, baru ramai lagi pembicaraan Jonggol sebagai ibukota baru setelah DKI Jakarta sering terjadi bencana banjir dan kemacetan lalu lintas yang rutin.

Menurut Asep, jika Kecamatan Jonggol menjadi pusat pemerintahan dan ibu kota, wilayahnya akan bebas dari bahaya banjir. Sebab, Jonggol terletak di dataran tinggi, berbeda dengan Jakarta yang di dataran rendah.

Sementara itu, Kepala Desa Sukamanah, Kecamatan Jonggol, Yadi, menyambut  baik wacana pemindahan Ibukota ke Jonggol. “Sangat setuju karena dapat meningkatkan taraf ekonomi,” kata Yadi. “Jonggol merupakan wilayah yang aman, bebas banjir, asri dan hampir semua warga setuju dengan rencana tersebut,” katanya. (Sumber: Viva News)

Jawa Barat Mulai Kembangkan Jonggol

Akan dibangun jalan sepanjang 26 kilometer yang menghubungkan Bekasi dengan Puncak, Bogor

Pemerintah Jawa Barat rupanya sudah merancang Jonggol, sebuah kecamatan di Kabupaten Bogor, sebagai Kawasan Strategis Provinsi (KSP). Jonggol disiapkan sebagai sebuah pusat kegiatan dengan membangun jalan Poros Tengah-Timur yang menghubungkan sejumlah kawasan penting di Jawa Barat.

“Kecamatan Jongggol harus berubah agar bisa memiliki aksesibilitas dari semua titik yang berbatasan dengan wilayah Kabupaten Bogor,” kata Kepala Dinas Tata Ruang dan Pertanahan, Kabupaten Bogor, Burhanuddin, kepada VIVAnews, Kamis 23 September 2010.

Ia mengatakan, jalan sepanjang 26 kilometer ini akan melalui empat kecamatan yakni Sukamakmur, Jonggol, Cariu hingga Tanjungsari. Bila sudah jadi, poros ini menghubungkan Delta Mas Bekasi dengan kawasan Puncak, Bogor.

“Kami segera mengukur fase jalan dan pemetaan bersama Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Bogor, sedangkan biaya masih menunggu APBD Perubahan,” katanya.

Lebih lanjut ia mengatakan, sebelum menjadi KSP, Jonggol pernah diproyeksikan menjadi Ibukota saat rezim Soeharto berkuasa. Namun, proyek ini batal terlaksana karena krisis moneter. Nah, dengan adanya KSP ini, dia berharap semakin banyak investor yang menanamkan modal di wilayah Jonggol dan sekitarnya. “Pemerintah kabupaten pun menggeber perbaikan infrastrukturnya,” ujarnya.

Informasi yang diperoleh VIVAnews, di wilayah Jonggol ini terdapat tanah millik Kementerian Kehutanan seluas 500 hektare. TNI Angkatan Laut, Darat dan Udara juga sudah membangun perumahan. “Pemkab telah menyiapkan infrastruktur awalnya, jadi bila wacana ini terealisasi, pemerintah pusat tak repot lagi,” kata Burhanuddin.

Kepala Seksi Sosial, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor, Omni Aryadi, mengatakan, Kecamatan Jonggol sangat potensial menjadi ibu kota. Karena, letaknya sangat strategis dengan daerah lainnya, yakni Bekasi, Jakarta dan Cianjur. ”Menuju ketiga daerah tersebut, dari Kecamatan Jonggol hanya ditempuh beberapa waktu saja,” katanya.

Wacana Jonggol menjadi Ibukota pemerintahan mengemuka lagi setelah sejumlah politisi dan pengamat tata ruang mengusulkan pemindahan Ibukota. Beberapa di antara mereka, mengusulkan Jonggol sebagai Ibukota baru. (Sumber: Viva News)

Asing Beli Tanah Jonggol

Semenjak mencuatnya wacana Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, sebagai Ibukota baru, spekulan tanah mulai beraksi. Di Desa Sukajaya, Jonggol, misalnya, sudah banyak berdiri papan-papan penjualan tanah.

“Yang sudah dipatok itu berarti sudah terjual,” kata Arin, Ketua RT 2/5 Kampung Sodong, Desa Sukajaya, Kecamatan Jonggol.

”Kepala Dinas Tata Ruang dan Pertanahan Kabupaten Bogor, Burhanuddin, mengungkapkan, pada awal tahun 2011 akan dilakukan pembangunan infrastruktur di Jonggol. Salah satunya, pembangunan jalan 26 kilometer yang hubungkan Bekasi di utara Jonggol dengan kawasan Puncak, Bogor, di utaranya.”

Arin menyebut, sudah banyak lahan di desanya ini sudah dimiliki warga Jakarta. Fenomena jual-beli tanah ini, kata Arin, mirip seperti di masa Presiden Soeharto berencana menjadikan kecamatan di timur Bogor ini sebagai ibukota. Sebulan belakangan ini, katanya, ramai orang datang ke desanya untuk membeli tanah.

“Di desa ini, harga tanah di pinggir jalan hanya 70 ribu rupiah per meter, sedangkan di dalam atau jauh dari jalan raya hanya 5.000 rupiah per meter. Sebelumnya, harga tanah di pinggir jalan hanya 10.000 rupiah per meter, sedangkan di dalam hanya 3 ribu rupiah per meter,” kata Arin.

Kepala Seksi Sosial Kecamatan Jonggol, Omni Aryadi, menyatakan para peminat bukan hanya dari Jakarta, tapi juga warga asing. “Ada juga investor asing dan warga Jakarta membeli tanah warga mencapai hektaran,” ujarnya kepada VIVAnews, Jum’at 24 September 2010.

Memang belum ada kepastian apakah memang Jonggol yang dijadikan target pemindahan Ibukota. Namun, beberapa hari lalu, Kepala Dinas Tata Ruang dan Pertanahan Kabupaten Bogor, Burhanuddin, mengungkapkan, pada awal tahun 2011 akan dilakukan pembangunan infrastruktur di Jonggol. Salah satunya, pembangunan jalan 26 kilometer yang hubungkan Bekasi di utara Jonggol dengan kawasan Puncak, Bogor, di utaranya.

“Kami berbenah dulu di Jonggol dan sekitarnya karena tujuannya sudah jelas untuk mengurangi kemacetan,” katanya. (Sumber: Viva News)